
Safrijal : Ada apa nak…..!
Hastari : tari kaget yah….!
Safrijal : kaget kenapa maksudnya ?
Hastari : itu yah ! disana ada suatu benda yang aneh membuat tari takut.
Safrijal : dimana ? ayo kita lihat !
Kemudian mareka langsung bergegas menuju kesana untuk melihat benda tersebut dan ternyata benda tersebut adalah Joe yaitu pemuda tampan yang hanyut dari sungai saat melakukan petualangan dan waktu menombak rusa dengan bambu runcing tapi dia terpeleset akhirnya jatuhlah kesungai. Pada waktu itu ayah hastari melihat dan memeriksa pemuda tersebut apa masih adakah denyutan jantungnya atau tidak, hastari tidak sabar ingin tahu bagaimana keadaannya, kemudian ayahnya hastari langsung memegang tangan pemuda tersebut dan memastikan apa dia masih hidup atau tidak, teryata denyutan jantungnya masih terasa ditangannya bapak hastari, kemudian hastari berkata :
Hastari : Ayah…..gimana keadaannya ?
Safrijal : Alhamdulillah nak pemuda ini masih hidup, tolong bantu ayah ya nak untuk mengobatinya?
Hastari : iya ayah…..! Kemudian mareka berdua memikul pemuda tersebut dari sisi kiri dan kanan, ketika mareka membawanya dengan perasaan yang gelisah karena ingin membawa kemana pemuda tersebut disebabkan karena mareka berada dalam hutan rimba yang sangat luas, membawanya pulang ke kampung halamannya itu tidak mungkin karena kekejaman para sekelompok geng itu membuat keluarga dan hartanya musnah dirampas oleh mareka. Langkah demi langkah mareka berjalan dengan perasaan yang gelisah ingin merawat dimana pemuda tersebut. Namun pada akhirnya safrijal melihat suatu gua yang tidak begitu jauh dari kampong halamannya lebih kurang 5km, kemudian mareka mencoba untuk masuk dalam gua tersebut dengan rasa takut sambil melirik kiri kanan, kemudian hastari berkata kepada ayahnya:
Hastari : Ayah tari takut…..!
Safrijal : jangan takut nak, ken ada ayah disini….?!?
Tapi sebenarnya safrijal juga sangat takut melewati gorong-gorong gua yang sangat gelap yang tidak pernah dia lalui atau lewati dalam hidupnya, karena dulu gua tersebut terkenal angker dengan binatang buas, tapi sekarang tidak lagi karena binatang tersebut sudah musnah di akibatkan sudah ratusan tahun lamanya, mareka terus berjalan memasuki gua tersebut dengan penuh ketakutan sambil mendengar suasana busung yang sangat mengerikan, tapi pada akhirnya mareka melihat ada cahaya terang di depannya, mareka terus berjalan dengan hati yang gembira karena ketakutan mareka telah berlalu, hastari berkata “wah indah banget tempatnya”!, kemudian pemuda tersebut dibaringkan dalam gua dengan suasana yang sejuk. Hastari melihat dan memandang pemuda tersebut yaitu joe dengan penuh babak nelur dan darah di wajahnya, pada waktu itulah hastari melepaskan kerudungnya untuk menghapus darah yang mengalir dipipi dan dibibir joe, saat itulah joe sadar dan mengatakan :
Joe : kamu siapa dan dimana saya sekarang?
Hastari : saya hastari dan kamu sekarang lagi di gua dan itu Bapak saya namanya Safrijal, Kami
menemukanmu di pinggir sungai tadi pagi
Safrijal : ya udah, kalian tunggu disini ya, ayah mau mencari ramuan dulu untuk mengobati
pemuda ini ya nak.
Hastari : iya….! hati-hati ya yah..!!
Safrijal : iya cayang…….!Setelah bapak hastari pergi, terus hastari membersihkan darah dipipi joe sambil menanyakan siapa namanya dan bagaimana dia bisa terjadi kecelakaan yang membuatnya ketempat tersebut ! kemudian joe menyebut namanya dan menceritakan nasipnya dari asal usulnya sampai dia bisa berada di tepi sungai tersebut. Setelah joe menceritakan kisahnya kepada hastari kemudian joe balik bertanya kepada hastari :
Joe : tari sendiri mengapa bisa berada disini ?
Hastari : saya dan ayah saya kabur dari desa kami karena desa kami di jajah oleh sekelmpok geng
perampok , kami disiksa habis-habisan jadi ayah melawan mareka, ayah tidak mau dijadikan
budak mareka.
Hastari juga menceritakan semua yang terjadi di desanya, bagaimana perlakuan geng terhadap yang tidak mematuhi perintah mareka, waktu joe mendengarkan kisah keluarga dan kampung halamannya. Joe sedih mendengarkan cerita hastari begitu pahit yang dia alami, kemudian joe melihat wajah hastari penuh dengan air mata di pipinya, saat itulah joe menghapus air mata hastari dengan ibu jarinya sambil berkata :
Joe : terima kasih yaaaa, sudah menyelamatkan aku! Mungkin jika seandainya kamu tidak
menolongku, mugkin saya sudah mati, mungkin ini Takdir dari ALLAH.
Hastari : sama-sama, kita ken manusia wajar dong kita harus saling tolong menolong.
Ketika mareka menceritakan kisahnya masing-masing tidak lama kemudian safrijal ayahnya hastari kembali kegua tersebut membawa ramuan obat luka dari daun-daunan yang terdapat di hutan tersebut. Hari demi hari setelah dua minggu mareka bisa bertahan hidup di gua tersebut yang tidak jauh dari sungai terdamparnya joe, ayahnya hastari berkata kepada mareka :
Safrijal : nak kalian tunggu disini ya, ayah mau mencari makanan dulu ya untuk kita makan nanti.
Hastari : iya ayah, tapi jangan ikan melulu ya yah, udah dua minggu kita makan ikan terus, apa gak
ada selain tu….?
Safrijal : hastari-hastari !?! dasar anak manja, ikan aja susah kita dapatkan apalagi yang lain, ya kan
nak Joe….???
Joe : nggak juga pak, apa salahnya kita coba cari yang lain, siapa tahu nanti kita dapat yang
lain. lagi pula saya sudah sembuh kok, jadi kita cari sama-sama aja gimana pak ?
Safrijal : iya juga ya!! itu ide yang bagus, tunggu apalagi ayo kita berangkat sekarangMareka bertiga sangat bersemangat untuk mencari apa yang mareka inginkan yang penting halal,tidak lama kemudian safrijal bapaknya hastari melihat sebuah jejak kaki rusa yang masih baru, mareka berpikir bagaimana caranya untuk bisa mendapatkan rusa tersebut, kemudian joe punya ide untuk membuat perangkap rusa, sambil merangcang perangkap tersebut mareka saling bercanda gurau sehingga tidak terasa perangkapnya pun sudah siap, setelah membuat perangkapnya mareka bersembunyi di suatu tempat yang tidak jauh dari perangkap tersebut, selama satu jam mareka menunggu tapi rusa belum muncul juga sampai-sampai cacing dalam perut hastari menangis karena kelaparan, kemudian hastari terkejut sambil berkata:
Hastari : Ayah coba lihat itu……!!!
Safrijal : mana kok gak kelihatan…?
Hastari : itu tuh!!! Disamping pohon beringin.
Joe : wWawWw besar banget, gak seperti yang pernah joe lihat dulu
Safrijal : itu baru mantap, “ya Allah tolong beri rizki kepada kami, Amin”
Hastari : ayah,,,,!! Rusanya udah terperangkap,,,,! Cepat Yah,,,?
Kemudian mareka semua lari mengambil rusa yang sudah terperangkap dengan hati yang sangat gembira bisa mendapatkan apa yang mareka inginkan. Kemudian mareka menyembelihnya dengan hati yang sangat senang, lalu mareka membakar sebagian dan sebagian lagi disimpan untuk esok harinya, setelah mareka menyantap rusa tersebut membuat mareka ingin istirahat karena kepuasan yang mareka miliki sangatlah berarti dalam hidupnya, joe berfikir bahwa mareka tidak mungking tinggal di dalam hutan untuk selamanya, akhirnya dia menanyakan kepada bapaknya hastari sambil menyantap hidangan tersebut :
Joe : o,,,,iya pak,,!! Apa bapak tidak ada rencana untuk kembali ke desa pak,,,?
Safrijal : tidak nak joe, kalau kami kembali kesana kami pasti akan mati dibunuh oleh mareka.
Joe : jangan takut pak, saya akan membantu bapak untuk merebut kembali desa bapak,
hanya itulah satu-satunya cara untuk bisa membalas budi bapak dan hastari yang telah
menyelamatkan saya.
Safrijal : jangan minta terima kasih sama bapak mintalah kepada Allah, hanya Allah
yang menentukan hidup dan mati kita, bukan saya, tapi Allah,,!
Joe : iya benar pak, tapi Allah yang mengirim penolong kepada saya yaitu bapak dan hastari
Safrijal : sungguh mulia hatimu nak, sebenarnya putri saya sudah menceritakan semua tentang
dirimu, apa benar kamu bisa ilmu bela diri,,,? Kalau bisa tolong ajari kami ya?, untuk bisa
membalaskan dendam kami yang telah mareka rampas nak Joe,,,??
Joe : dengan senang hati pak, saya akan mengajari bapak dan hastari dengan kemampuan
yang saya miliki pak, hanya ini satu-satunya cara agar saya bisa membalas jasa kalian,
walaupun ini belum seberapa dibandikan dengan jasa Bapak dan Hastari kepada saya
yang beruntung ini.. “terima kasih ya pak”
Safrijal : tidak nak, yang seharusnya berterima kasih yaitu bapak, karena nak Joe mau mengajari
kami Ilmu Bela Diri, terima kasih ya nak,,!
Joe : kalau begitu,, sama-sama pak.
Dengan kesepakatan, mareka ingin mengembalikan kejayaan mareka seperti dulu lagi, esok harinya mareka berlatih dengan giat dan semangat yang luar biasa membuat joe terharu melihatnya. Ketika joe memegang tangan hastari untuk melakukan langkah-langkah pertama dalam ilmu bela diri, saat itulah hastari tertarik pada joe, sebenarnya joe sudah lama sekali menaruh perhatian kepada hastari. Pada waktu hastari menceritakan kisahnya disaat joe masih terbaring, dengan jujuran air mata yang jatuh dipipi hastari membuat joe jatuh cinta padanya, kemudian bapak hastari melihat mareka berpegangan tangan yang cukup lama dan saling bertatapan. Tidak lama kemudian bapak hastari berkata :
Hastari : kok kalian bengong,,,,,?
Kemudian mareka berdua tidak mendengar bapak hastari bertanya kepada mareka, karena joe dan hastari lagi bertatapan mesra yang terpancar cinta dalam hatinya, dan bapak hastari pun bertanyya sekali lagi dengan suara yang keras,,!
Safrijal : hhrreeemmmmm,,,,,!!!! Kok kalian bengong ??
Joe : enggak pak,,,! Ini tangan Hastari lagi keseleo pak,,?
Safrijal : he,,,,he,,,,he,,,,jangan bohong, bapak tau kalian lagi jatuh cinta ken,,,???
Hastari : siapa yang jatuh cinta!!! Tari lagi belajar, lihat ini haiiitt,,,,haiiitt,,,waaaaaaa,,,hebat ken
bang,,,?
Joe : iya,,,,,,sangat! Tari udah ada kemajuan,
Safrijal : ha,,,,,ha,,,,,ha,,,,!!!!
Hastari : kenapa ketawa yah?
Safrijal : soalnya tadi lucu banget, ha,,,,ha,,,,ha,,,,!!!
Hastari : ayah??? Tari jadi malu ni!!!
Safrijal : enggak kok sayang???!! Tadi bagus banget!! Tapi agak lucu sedikit dengan gerakannya,
yaudah kita belajar lagi ya,,,!
Pada saat itu mareka belajar dengan semangat sambil bercanda gurau dan akhirnya mareka berdua bisa menguasai ilmu kempo dalam tiga bulan yang begitu cepat mareka lalui didalam gua tersebut. Namun pada akhirnya mareka menusun rencana untuk bisa mengalahkan para geng dengan mudah. Di pagi hari yang cerah mareka berangkat untuk mencari kedamaian, ketentraman dan ketenangan dalam hati mareka yaitu dikampung halamannya atau di desa zombie . mareka terus berjalan dan melewati hutan untuk memperoleh satu tujuan yaitu kemenangan dalam berperang. Ujung desa sudah terlihat mataharipun sudah terbenam, ketika sampai di desa zombie mataharipun mulai terbenam, itulah intruksi dari joe mengapa ia ingin sampai malam disana, karena waktu bereaksi untuk memasangkan ranjau bisa berjalan dengan lancar sebab dalam suasana yang begitu gelap, saat itulah mareka memasangkan ranjau yang terbuat dari bambu runcing ditempat yang sering para geng tempati untuk kebersamaan dalam memberontak. Setelah mareka bertiga berhasil memasangkan ranjau tersebut kemudian mareka membuat strategi untuk berpencar, dengan begitu mareka mudah menghabisi satu persatu dengan cara bersembunyi, adakala mareka ketahuan dalam menjalankan rencana, jadi tidak semua yang diringkus. Akan tetapi setelah hastari melumpuhkan sepuluh nyawa, saat itulah hastari yang pertama kali ketahuan saat melawan seorang musuh yang bukan tandingannya. Kemudian hastari diringkus setelah di hajar babak belur dan di ikat dengan tali untuk dipamerkan kepada masarakat agar masyarakat takut akan siksaan seperti yang dilakukan pada hastari.”ini adalah sebagai contoh yang ingin melawan saya, jadi siapa lagi diantara kalian yang ingin membantah saya” kata Purwadi. Saat itulah masyarakat tahu bahwa sang pembela kebenaran sudah tiba. Kemudian masyarakat zombie membuat kesepakatan atau konsultasi secara diam-diam untuk membantu mengalahkan para Geng tersebut.Dalam satu jam joe dan safrijal bertempur, akhirnya mareka berdua bertemu kembali dan pada saat itulah mareka berdua bergabung dengan masyarakat untuk melawan para geng tersebut. Dan diakhir cerita mareka bisa mengalahkan para geng tersebut dan merebut harta dan martabat mareka kembali dengan perjuangan yang sangat luar biasa. Namun joe belum bisa melepaskan nafas kelegaannya karena tidak tahu hastari berada dimana. Waktu joe mencari hastari dan memanggil-manggil namanya dengan perasaan yang sangat gundah dan cemas, begitu juga dengan safrijal yaitu bapaknya hastari memanggil-manggil namanya danmencari dari satu tempat ke tempat yang lain, karena kebahagiaannya belum sempurna kalau ketiadaan anak satu-satunya yang ia miliki dan sayangi. Kemudian joe mendatangi sebuah gudang padi dan terus memasukinya sambil memanggil nama hastari, dan ternyata joe melihat hastari yang tidak berdaya karena di ikat dengan tali di pinggir mesin. Pada saat itu joe lari dengan sangat cepat untuk melepaskan ikatan tali pada tubuh hastari.Dengan air mata yang berlinang di wajah joe karena ia sangat takut kehilangan orang yang ia cintai dan sayangi. Setelah joe melepaskan tali tersebut kemudian dia menggendong dan membawanya ketempat yang nyaman untuk memastikan keadaan hastari yang ada dipangkuannya, sambil berkata :
Joe : tari……!? Jangan tinggalkan aku, aku sangat mencintaimu, aku tak bisa hidup tanpa
dirimu disisiku ! hari-hari yang pernah kita lalui sangat berarti dalam hidupku, aku
mohooon ?? bangunlah!
Joe menangis hingga membuat pipinya basah penuh dengan air mata, dia terus menyalahkan dirinya sambil memeluk hastari dengan sangat erat bahwa dirinya tiada berguna karena dia tidak bisa melindungi hastari dengan baik. Tapi pada waktu itu genggaman tangan hastari mulai bergerak dan dari mulutnyapun keluar suara dengan sebutan “bang joe”, ketika joe mendengar hastari menyebut namanya, hati joe sangat gembira karena kekasih yag dulu dia dambakan kini sudah berada dalam pelukannya. Hastari bertanya dengan suara yang merdu :
Hastari : apa Abang benar-benar mau menjadi pendampingku?
Joe : secangkir madu masakan rendang, menjadi kekasihmu pilihan abang.
Hastari : abang ngak bohong kan ?
Joe : gak sayang ! abang mengenalmu lewat hati bukan lewat mata, abang menyukaimu
dengan jiwa bukan dengan rupa,. Agar adek tahu bahwa abang menyayangimu dengan
perasaan bukan dengan pikiran, kejujuranmu dan kesetiaanmu adalah harapan abang
untuk selamanyamencintaimu.
Pada saat itu mareka berdua jatuh cinta dan saling bertatapan dengan mata yang berkaca-kaca membuat keindahan dalam sanubari hati kecil, karena cinta adalah segala-galanya bagi mareka. Kemudian joe menggendong dan membawanya keluar untuk bertemu ayah hastari. Ketika safrijal melihat anaknya bersama joe, safrijal langsung menyapa dan memeluk-meluknya dengan sangat erat karena safrijal takut kehilangan anak satu-satunya yang dia miliki. Pada malam itu Joe, Hastari dan Safrijal menikmati hasil kemenangan yang mareka impikan sambil melihat api unggun yang dikobarkan oleh masyarakat zombie untuk merayakan hasil kemenangan dari belasan tahun yang mareka tunggu yaitu “ MERDEKA “.